close

Majas Simile | Pengertian, Fungsi Peran, Karakteristik, Contoh Majas Simile

Majas atau perumpamaan adalah senjata retorika yang kuat untuk membangkitkan imaji dalam benak, dengan salah satunya yaitu majas simile yang mampu menyerupai dua hal yang berbeda. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan majas simile tidaklah semata-mata untuk memperindah bahasa.

Sebagai penutur bahasa yang kritis, kita harus mempertimbangkan konteks dan tujuan dari penggunaannya. Oleh karena itu, simaklah dengan seksama uraian tentang majas simile dan contohnya di sini, agar kita dapat menggunakannya secara tepat dan efektif.

Pengertian Majas Simile

1. Secara Umum

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, majas simile merupakan jenis majas yang menyampaikan suatu ide secara tidak langsung melalui perbandingan eksplisit yang menggunakan kata depan atau penghubung. Beberapa contoh kata penghubung yang sering digunakan adalah bagaikan, layaknya, umpama, laksana, serupa, dan lain-lain. Dalam perbandingan eksplisit, majas simile menyatakan secara langsung bahwa suatu hal sama dengan yang lainnya.

Namun, yang menarik adalah bahwa majas simile sebenarnya termasuk ke dalam dua kategori majas sekaligus, yakni majas perbandingan dan perumpamaan. Seperti halnya dengan majas metafora, simile juga membandingkan dua hal yang berbeda. Namun, bedanya adalah bahwa pada simile juga terjadi perumpamaan karena penggunaan konjungsi penunjuk.

Secara etimologi, kata “simile” berasal dari bahasa Inggris “similar” yang artinya “mirip”. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika penggunaan perbandingan pada majas simile cenderung mirip dengan makna yang ingin disampaikan.

Namun, sebagai penutur bahasa yang kritis, kita perlu memahami bahwa penggunaan majas simile tidaklah semata-mata untuk mempercantik bahasa. Kita harus memperhatikan konteks dan tujuan penggunaannya agar dapat digunakan secara tepat dan efektif. Sehingga, pemahaman yang komprehensif mengenai majas simile dan contohnya menjadi sangat penting.

2. Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian majas simile menurut para ahli, antara lain:

1. Keraf, 2010: 138

Majas simile merupakan jenis majas yang mengandalkan perbandingan eksplisit untuk menggambarkan suatu ide atau konsep. Dalam majas ini, penggunaan kata-kata seperti “seperti”, “laksana”, “sebagai”, dan lainnya menjadi kunci dalam mengungkapkan perbandingan yang jelas dan langsung antara dua hal yang berbeda.

Dalam majas simile, terdapat upaya yang kuat untuk membuat pembaca atau pendengar memahami makna yang hendak disampaikan. Hal ini terjadi karena majas simile menunjukkan secara tegas persamaan atau kemiripan antara dua hal yang mungkin tidak berhubungan sama sekali. Sebagai contoh, dalam kalimat “suaranya merdu seperti suara burung malam yang sedang berkicau”, majas simile digunakan untuk menggambarkan betapa indahnya suara tersebut.

Dengan penggunaan majas simile yang tepat dan efektif, kita dapat memperkaya bahasa kita serta menyampaikan ide dengan lebih jelas dan menarik. Majas simile merupakan salah satu bentuk seni bahasa yang sangat penting dalam menghasilkan komunikasi yang efektif dan menarik.

2. Nurgiyantoro (2017, hlm. 219)

Baca Juga:  Memahami Pengertian Teks Eksplanasi Dan Bagaimana Menghemat Energi Listrik

Majas perbandingan merupakan suatu bentuk majas yang menggunakan perbandingan secara eksplisit maupun langsung untuk memperjelas makna dari sebuah ide atau konsep. Dalam majas ini, ada dua hal yang dibandingkan: pembanding dan objek yang dibandingkan. Pembanding biasanya dipilih karena memiliki karakteristik yang sama atau mirip dengan objek yang dibandingkan.

Perbandingan yang digunakan secara eksplisit dalam majas perbandingan mengacu pada penggunaan kata-kata tertentu seperti “bak”, “bagaikan”, “mirip”, dan sejenisnya untuk membandingkan dua hal yang berbeda secara aksi, fisik, perasaan, maupun perbuatan.

Dengan menggunakan majas perbandingan secara efektif, kita dapat memperkaya bahasa kita dan membuat komunikasi menjadi lebih jelas dan menarik. Majas perbandingan juga dapat membantu memperjelas makna dari sebuah ide atau konsep, sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Baca Juga: Teks Eksplanasi – Penjelasan Lengkap

Fungsi Peran Majas Simile

Majas simile memegang peranan yang sangat penting dalam penyampaian pesan secara efektif dalam sebuah karya sastra atau pun tulisan. Beberapa fungsi dari majas simile antara lain:

  • Pertama, majas simile dapat digunakan untuk menciptakan humor dalam sebuah karya sastra. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan perbandingan yang menggelitik imajinasi pembaca atau pendengar, sehingga mampu memicu tawa atau senyum.
  • Kedua, majas simile berfungsi sebagai alat perbandingan yang kuat. Dengan menggunakan majas satu ini, sebuah ide atau konsep dapat dijelaskan secara lebih efektif dengan membandingkannya dengan hal lain yang lebih dikenal oleh pembaca atau pendengar.
  • Ketiga, majas simile mampu membuat sebuah karya menjadi lebih menarik secara deskriptif. Dengan menggambarkan suatu objek atau kejadian secara detail dan menarik, pembaca atau pendengar akan lebih tertarik dan terkesan dengan karya tersebut.
  • Keempat, majas simile membantu membuat sesuatu yang kompleks atau abstrak menjadi jelas dan mudah dipahami. Dalam situasi seperti ini, perbandingan yang tepat dapat membantu memperjelas makna suatu konsep atau ide yang sulit dipahami.
  • Terakhir, majas simile membentuk gambaran yang lebih hidup dalam imajinasi pembaca atau pendengar. Dengan membandingkan suatu objek atau kejadian dengan hal lain yang dikenal secara umum, majas simile dapat membantu pembaca atau pendengar membentuk gambaran yang lebih hidup dan detail tentang apa yang sedang dibaca atau didengar.
Baca Juga:  Pengertian Teks Narasi Dalam Bahasa Sunda: Menjelajahi Karakteristik Dan Strukturnya

Baca Juga: Bagaimana Belajar Cara Berpidato yang Baik dan Efektif

Karakteristik Simile

Karakteristik dari majas simile memang sangat unik dan bermanfaat dalam menciptakan suatu karya yang menarik secara deskriptif tanpa terlalu berlebihan.

Dalam beberapa kasus, penggunaan metafora yang terlalu sering bisa membuat karya menjadi monoton dan terlalu berlebihan.

Dalam hal ini, majas simile menjadi solusi yang tepat dengan memberikan keseimbangan yang optimal.

Selain itu, jenis majas ini sangat cocok digunakan dalam karya non sastra seperti ceramah dan pidato, karena lebih mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya dalam sekali baca atau ucap.

Oleh karena itu, memahami karakteristik dan penggunaan dari majas simile akan membantu penulis atau pembicara dalam menciptakan karya yang efektif dan menarik bagi khalayak.

Contoh Majas Simile

Berikut ini beberapa contoh majas simile yang dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kalimat dan puisi:

Contoh dalam Kalimat

  1. “Pada saat memperoleh hadiah undian tersebut, Gilang seperti tertimpa durian runtuh.”
    Dalam kalimat ini, majas simile digunakan untuk menggambarkan kejutan yang dialami oleh Gilang, dimana kejutan tersebut sangat tiba-tiba dan membuatnya seperti tertimpa durian runtuh.
  2. “Aku dan dia bagaikan minyak dan air yang tidak mungkin bersatu.” Majas simile pada kalimat ini digunakan untuk menyatakan bahwa hubungan antara aku dan dia sangat sulit dipersatukan, sama halnya dengan minyak dan air yang tidak dapat dicampurkan.
  3. “Tingkahnya memang selalu konyol seperti badut yang tengah melucu di hadapan para penonton.” Dalam kalimat ini, majas simile dipakai untuk membandingkan tingkah laku seseorang dengan badut yang selalu melucu dan menghibur para penonton.
  4. “Jangan di ambil hati, kadang kali ucapannya memang setajam silet tetapi maksudnya baik.” Pada kalimat ini, majas simile digunakan untuk menyatakan bahwa meskipun ucapannya kadang tajam seperti silet, namun maksudnya baik.
  5. “Suaranya ketika berbicara sangat halus bak alunan melodi yang terdengar sangat merdu.” Dalam kalimat ini, majas simile digunakan untuk menggambarkan suara yang halus dan merdu ketika seseorang berbicara.
  6. “Seorang satuan satpam atau pengaman haruslah mempunyai tubuh yang tegap dan kekar layaknya benteng yang kokoh.” Majas simile pada kalimat ini digunakan untuk membandingkan tubuh seorang satuan satpam atau pengaman dengan benteng yang kokoh dan tegap.
  7. “Kami tidak berani untuk mendekat apabila dia sedang marah sebab ketika marah dia seperti seekor harimau yang tengah mengamuk.” Dalam kalimat ini, majas simile digunakan untuk membandingkan kemarahan seseorang dengan seekor harimau yang sedang mengamuk.
Baca Juga:  Pengertian Teks Historia: Memahami Makna Dan Fungsi Teks Historia Dalam Kajian Sejarah

Contoh dalam Puisi

Contoh satu: “Ibu”

Ibu

Engkau layaknya rembulan

Yang selalu menerangiku

Dari gelapnya sang gulita

Pada puisi ini, majas simile digunakan untuk membandingkan sosok seorang ibu dengan rembulan yang selalu memberikan cahaya dan penerangan di tengah kegelapan.

Contoh dua: Aku tanpamu bagaikan pohon tanpa akar

Musim kemarau tanpa panas

dan mata air tanpa kejernihan

Persis macam gelas,

hatiku hancur

Persis layaknya bintang,

kamu menerangi hidupku

Puisi ini menggunakan majas simile untuk membandingkan keadaan tanpa seseorang dengan benda-benda atau kondisi lainnya, seperti pohon tanpa akar, musim kemarau tanpa panas, dan mata air tanpa kejernihan