close

Teks Ulasan | Pengertian, tujuan, ciri-ciri, jenis-jenis & tips membuatnya

Pengertian text ulasan | Kamu sering menemukan ulasan atau review tentang film, buku, lagu, atau karya seni lainnya di media seperti surat kabar. Hal tersebut disebut sebagai teks ulasan yang biasa kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Agar lebih memahami tentang teks ulasan, berikut penjelasannya yang dapat disimak di bawah ini.

Teks ulasan, atau yang biasa disebut sebagai resensi, adalah sebuah teks yang berisi ulasan, review, atau penilaian terhadap suatu karya seperti film, drama, dan buku.

Dalam membuat ulasan, pengulas harus berpikir kritis agar hasil ulasannya dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan karya yang diulas.

Ulasan juga dapat disebut sebagai review, yang umumnya ditulis dalam bentuk artikel. Fungsi dari teks ulasan ini adalah untuk menilai, menimbang, serta mengajukan kritik pada karya atau peristiwa yang diulas.

Meski ulasan buku menjadi yang paling umum, namun ulasan juga dapat dibuat pada karya lain seperti artikel, karya sastra (novel, cerpen, puisi, dan drama), serta karya seni (tari, musik, lukis, kriya, film, dan pertunjukan).

Bahkan ulasan juga bisa dibuat pada suatu peristiwa seperti olahraga atau kegiatan sosial.

10 Tujuan Teks Ulasan

Berikut adalah 10 tujuan utama dari teks ulasan:

  1. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan masalah yang terdapat di dalam suatu karya.
  2. Memberikan pertimbangan bagi pembaca sebelum memutuskan untuk membeli, memilih, dan menikmati sebuah karya.
  3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan karya yang diulas atau direview.
  4. Memberikan pertimbangan terhadap pembaca apakah sebuah karya pantas untuk dinikmati atau tidak.
  5. Memudahkan pembaca untuk memahami kaitan antara suatu karya dengan karya lain yang sejenis.
  6. Memberikan informasi umum terkait kelayakan suatu karya.
  7. Menunjukkan pkamungan penulis resensi terhadap sebuah karya.
  8. Membandingkan karya yang diulas dengan karya lain yang sejenis.
  9. Memberikan informasi yang komprehensif terkait sebuah karya.
  10. Membantu pembaca untuk memahami isi dari sebuah karya dengan lebih mudah.

Dengan memperhatikan tujuan-tujuan tersebut, pembaca dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan dapat memutuskan apakah sebuah karya pantas untuk dinikmati atau tidak.

4 Ciri – Ciri Teks Ulasan

Kalau kamu ingin tahu bedanya teks ulasan sama teks lain, coba perhatikan ciri khas dari resensi atau teks ulasan ini.

Pertama, isi dari teks ulasan itu didasari oleh pkamungan atau opini si penulis terhadap suatu karya atau produk.

Kedua, strukturnya terdiri dari orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman.

Ketiga, pendapat atau opini yang disampaikan itu berdasarkan pada fakta-fakta yang diinterpretasikan.

Terakhir, resensi atau teks ulasan ini juga sering dikenal dengan nama lain, yaitu resensi.

11 Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Saat menulis ulasan tentang film atau drama, penting untuk mengikuti struktur teks dan memperhatikan aturan ejaan. Ada beberapa kaidah kebahasaan yang dapat membantu kamu membuat ulasan yang lebih baik, seperti contohnya:

  1. Sinonim dan Antonim
    Kata sinonim adalah kata-kata yang memiliki arti atau makna yang sama atau mirip meskipun memiliki bentuk yang berbeda. Contohnya: “Obrolan orang itu mirip dengan dialog yang ada pada film Romeo dan Juliet.” Kata antonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang berlawanan. Contohnya: “Besar atau kecil bukanlah penentu apakah suatu barang itu berharga atau tidak.”
  2. Istilah
    Istilah adalah kata-kata atau frasa-frasa yang menggambarkan suatu konsep, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu. Istilah khusus hanya dipahami oleh orang yang berkecimpung dalam bidang tersebut. Contohnya:
    Istilah umum: film, bunga, ikan.
    Istilah khusus: komedi, mawar, gurame.
  3. Nomina
    Nomina atau kata benda adalah kata yang merujuk pada orang, tempat, atau benda. Ada dua jenis nomina: nomina dasar dan nomina turunan. Contohnya:
    Nomina dasar: rumah, jalan.
    Nomina turunan: perumahan, jalanan.
    Imbuhan: pe-an, -an.
  1. Pronomina
    Pronomina atau kata ganti adalah kata-kata yang digunakan untuk menggantikan nomina atau frasa nomina. Contohnya:
    Kata ganti tak tentu: siapa, barang siapa, masing-masing, sesuatu.
    Kata ganti orang: saudara, ibu, bapak, tuan, nyonya, dia, ia.
    Kata ganti petunjuk: ini, itu.
    Kata ganti pemilik: ku-, -nya, mu-.
    Kata ganti penghubung: yang.
  2. Verba/Kata Kerja
    Verba aktif adalah verba yang memiliki subjek sebagai pelaku atau penggerak tindakan. Contohnya: “Putra memelihara ikan mujair.” Verba pasif adalah verba yang memiliki subjek sebagai sasaran tindakan, penderita, atau hasil. Contohnya: “Film horor sekarang banyak disiarkan di televisi Indonesia.”
  3. Konjungsi
    Konjungsi adalah kata atau frasa yang menghubungkan dua klausa, kalimat, atau paragraf. Ada beberapa jenis konjungsi, seperti koordinatif, subordinatif, korelatif, dan antarkalimat. Contohnya: “dan”, “atau”, “tetapi”, “jika”, “meskipun”, “karena”, “sebelum”.
  4. Artikel
    Artikel adalah kata yang digunakan untuk membatasi makna dari nomina. Contohnya: “si”, “sang”.
  5. Preposisi
    Preposisi adalah kata yang digunakan untuk membentuk frasa preposisional. Contohnya: “di”, “dari”, “ke”, “tanpa”.
  6. kalimat simpleks dan kompleks.
    Kalimat simpleks itu adalah kalimat yang hanya punya satu verba utama, sedangkan kalimat kompleks punya dua verba utama atau lebih. Misalnya, kalimat “Film Laskar Pelangi banyak digemari kawula muda” itu termasuk kalimat simpleks, karena cuma ada satu verba utama yaitu “digemari”.
  7. kata kerja material dan relasional.
    Kata kerja material itu biasanya merujuk pada kegiatan fisik atau proses, seperti makan, minum, berbicara, dan lain sebagainya. Sedangkan kata kerja relasional fungsinya untuk membentuk predikat nominal atau membantu memperjelas predikat. Contohnya, “Bernama” dan “adalah” itu termasuk kata kerja relasional sebagai kopulatif, sedangkan “Pasti” dan “bisa” termasuk kata kerja relasional sebagai kata bantu.
  8. ungkapan perbandingan,
    yang bisa kamu gunakan untuk membandingkan antara dua hal yang berbeda atau sama. Contohnya, “sebagaimana”, “serupa dengan”, dan “berbeda dengan”. Dengan memahami ungkapan-ungkapan ini, kamu bisa mengungkapkan pemikiran kamu dengan lebih jelas dan tegas.
Baca Juga:  Pengertian Teks Eksposisi: Memahami Jenis Teks Yang Menjelaskan Fakta Dan Argumen

Jenis – Jenis Teks Ulasan

Pada dasarnya, terdapat beberapa varian teks ulasan yang bisa kamu temui. Beberapa di antaranya meliputi:

Teks Ulasan Deskriptif

Jenis ulasan deskriptif ini berisi gambaran secara detail pada setiap bagian dari sebuah karya.

Biasanya, ulasan ini dibuat untuk membantu kamu memahami dengan lebih jelas informasi, manfaat, dan kekuatan argumentasi yang disampaikan oleh penulis dalam suatu karya fiksi.

Dengan ulasan deskriptif ini, kamu bisa mengetahui dengan pasti bagaimana setiap elemen dari karya tersebut berperan dalam menghasilkan kesan keseluruhan yang ingin disampaikan oleh si penulis.

Teks Ulasan Informatif

Teks ulasan informatif umumnya berisi gambaran singkat dan padat mengenai suatu karya.

Jenis ulasan ini berfokus pada pemaparan informasi yang penting mengenai sebuah karya tanpa perlu terlalu detail.

Selain itu, teks ulasan ini juga menyoroti kelebihan dan kekurangan dari karya tersebut, sehingga pembaca dapat memiliki gambaran yang jelas mengenai kualitas karya yang diulas.

Teks Ulasan Kritis

Nah, ada satu jenis teks ulasan lagi nih yang lebih mendalam dan kritis, yaitu resensi kritis. Bedanya, resensi kritis ini fokus banget ke aspek metode atau pendekatan ilmu pengetahuan yang digunakan di dalam suatu karya.

Penulis resensi harus bisa menjabarkan dengan detail serta objektif, tanpa dipengaruhi oleh pkamungan subyektif pribadi.

Misalnya, bisa diulas pendekatan sosiologi yang digunakan dalam sebuah novel.

Selain yang sudah disebutkan sebelumnya, masih ada beberapa jenis teks ulasan yang dibedakan berdasarkan objek yang diulas. Ini bergantung pada fokus atau topik yang dibahas, misalnya:

  • Pertama, ada ulasan buku yang terbagi menjadi dua macam, yaitu sastra seperti novel, sastra, dan roman, serta buku faktual yang tidak bersifat imajinatif seperti biografi, jurnal, esai ilmiah, buku pengetahuan, dan lain-lain.
  • Kedua, ada ulasan film yang berfokus pada film, serial TV, sinetron, dan sejenisnya.
  • Ketiga, ada ulasan pementasan yang membahas aktivitas yang dipentaskan seperti teater, pentas tari, pentas musik, wayang, dan lain-lain.
  • Terakhir, ada ulasan karya seni yang mengulas berbagai bentuk karya seni seperti lukisan, karya dekorasi, patung, dan lain-lain.
Baca Juga:  Teks Iklan: Pengertian, Struktur, Contoh

5 Tips Cara Menulis Teks Ulasan

Yuk, simak langkah-langkah untuk menulis teks ulasan yang menarik!

  1. Pertama-tama, catatlah identitas karya yang akan kamu ulas, seperti judul karya, nama penulis, dan pihak lain yang berperan dalam karya tersebut. Jangan lupa juga untuk mencatat tanggal terbitnya ya!
  2. Selanjutnya, carilah hal-hal menarik dalam karya yang akan kamu ulas. Fokuslah pada pesona-pesona utama yang membuat karya tersebut menarik dan unik.
  3. Setelah itu, analisislah karya tersebut dengan teliti. Jangan lupa untuk meneliti kelebihan dan kekurangan dari isi karya tersebut.
  4. Setelah menyelesaikan analisis, buatlah kesimpulan tentang isi karya dan kesan yang kamu dapatkan setelah membaca atau menikmati karya tersebut.
  5. Terakhir, berikan saran yang konkret tentang apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas karya atau harapanmu terhadap karya yang diulas.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu dapat menulis teks ulasan yang menarik dan informatif!